Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan budaya, sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.
Telah lama menjadi tempat yang penuh dengan potensi untuk setiap individu bisa berkarya dan menginspirasi.
Salah satu wadah penting bagi pemuda-pemudi Indonesia yang ingin menjalankan semangat berkontribusi dan mengabdi pada kemajuan Indonesia adalah IBEKA.
Seperti kawah candradimuka yang mendalam dan penuh potensi di alam, IBEKA merupakan tempat berkumpulnya pikiran, usaha, semangat para patriot yang ingin menerangi jalan menuju masa depan yang cerah bagi Indonesia.
Kawah Candradimuka dalam mitologi melambangkan tempat di mana Dewa Brahma menjatuhkan embun Cahaya yang mengandung sumber ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan.
Baca Juga : SDGs Poin 7 : Energi Bersih dan Terjangkau
Ia menggambarkan tempat kelahiran gagasan baru yang akan membentuk masa depan.
Demikian pula, IBEKA menjadi sebuah kawah pemikiran dan inspirasi bagi pemuda-pemudi yang ingin berkontribusi dalam bidang pemberdayaan masyarakat berbasis energi terbarukan dan sumber daya lokal.
Di sinilah mereka dapat merumuskan ide-ide inovatif agar mampu mengatasi tantangan energi, lingkungan, sosial melalui pemanfaatan potensi lokal.
IBEKA bukan hanya sekadar organisasi, tetapi juga wadah yang membangkitkan semangat dan memperdalam pengetahuan.
Para pemuda-pemudi dapat berkolaborasi dengan para ahli dan praktisi dalam bidang pemberdayaan masyarakat dan energi terbarukan.
IBEKA hingga saat ini sudah mencetak lebih dari 1000 pemuda-pemudi untuk ikut bersama menyingkap kabut peradaban. Kabut yang menutupi mata hati kita akan bagaimana hidup yang berkehidupan.
Inilah tempat di mana ide-ide segar bertemu dengan pengetahuan yang objektif dan di mana pemuda-pemudi Indonesia belajar merangkul perubahan dimulai dari paradigma.
Indonesia mempunyai tantangan serius terkait energi dan lingkungan. Indonesia saat ini adalah net importir bahan bakar minyak.
Selama 2022, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor minyak mentah RI tercatat mencapai 15,26 juta ton senilai Rp. 171,7 triliun (asumsi kurs Rp. 15.000 per US$). Nilai tersebut sekitar 1/3 dari APBN Indonesia di tahun yang sama.
Solusi dari permasalahan tersebut bukanlah tentang hanya konversi energi fosil ke energi non fosil seperti matahari, angin dan hidro.
Lebih dari itu, yang perlu dibangun adalah paradigma untuk hidup yang berkehidupan. Hidup yang selaras dengan alam dengan menggunakan energi yang tersedia secara bijak.
Indonesia pada dasarnya kaya akan potensi energi terbarukan dan terjangkau. Oleh karena itu IBEKA tidak pernah berhenti menginspirasi dan juga melakukan aksi-aksi untuk mengoptimalisasi potensi energi terbarukan di seluruh Indonesia.
Di IBEKA bukan hanya tempat berkumpul untuk berpikir tetapi untuk merencanakan dan melakukan tindakan nyata. Bersama-sama melihat masa depan yang lebih baik dan lebih terang melalui kontribusi mereka dalam bidang energi dan sumber daya lokal.
Inilah semangat yang dibawa IBEKA untuk pemuda-pemudi Indonesia. Bersama-sama merubah paradigma bukan hanya perilaku sesaat saja.