Kemandirian Energi: Meningkatkan Keberlanjutan dan Keamanan Energi

gpuser

Kemandirian energi adalah suatu konsep yang melibatkan kemampuan suatu negara atau komunitas untuk memenuhi kebutuhan energinya sendiri tanpa ketergantungan yang berlebihan pada impor sumber energi dari luar.

Hal ini melibatkan berbagai aspek, strategi, dan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan dan keamanan pasokan energi.

kita akan mengeksplorasi konsep kemandirian energi dan mengapa hal ini menjadi penting dalam dunia yang semakin terhubung dan kompleks ini.

1. Keamanan Energi: Melindungi Kekuatan dan Kesejahteraan Negara

Kemandirian energi berperan penting dalam menjaga keamanan nasional suatu negara. Ketergantungan yang tinggi pada impor energi dapat membuat negara rentan terhadap fluktuasi harga, konflik internasional, atau gangguan pasokan.

Kemandirian energi dapat mengurangi terhadap krisis energi yang dapat mempengaruhi ekonomi dan keamanan nasional.

Hal ini bukan hanya menyangkut negara berkembang saja namun juga negara maju pun mempunyai posisi yang sama.

Jerman sebagai negara maju menghadapi inflasi mencapai 2 digit dikarenakan terganggunya pasokan energi akibat perang Rusia dan Ukraina.

Dok : Reuters

Jerman harus mengeluarkan dana lebih sebanyak 1,5 miliar euro per hari atau setara dengan 24,6 trliun rupiah untuk menjaga agar ekonominya tetap berjalan.

Sehingga dengan meningkatkan produksi energi dalam negeri, negara dapat mengurangi risiko terhadap krisis energi yang dapat mempengaruhi ekonomi dan keamanan nasional.

2. Perubahan Iklim dan Lingkungan: Transisi Menuju Energi Bersih

Dalam upaya melindungi lingkungan dan mengatasi perubahan iklim, kemandirian energi memainkan peran penting.

Negara-negara yang bergantung pada sumber energi fosil impor cenderung memiliki tingkat pencemaran lingkungan yang lebih tinggi.

Berkaca pada kondisi di Jabodetabek pada medio 2023 dimana angka polusi meningkat sedemikian rupa hingga mencapai kondisi mengkhawatirkan.

Baca juga : POLUSI UDARA DAN KEARIFAN DALAM ENERGI

Asap kendaraan bermotor berbasis energi fosil menjadi penyumbang utama tercemarnya udara wilayah Jabodetabek. Bukan hal yang mengherankan ketika ada 26,37 juta unit kendaraan bermotor di Jakarta.

3. Diversifikasi Sumber Energi: Mencegah Risiko Monopoli

Mendiversifikasi sumber energi adalah strategi utama dalam mencapai kemandirian energi. Hal ini melibatkan penggunaan berbagai jenis sumber energi, termasuk minyak, gas, batu bara, dan energi terbarukan.

Diversifikasi ini membantu mengurangi risiko terhadap fluktuasi harga dan pasokan dari satu jenis energi tertentu.

Disadari tidak akan mudah bagi Indonesia untuk lepas dari energi yang berasal dari fosil karena tidak akan terlepas pada kultur, peraturan dan juga infrastruktur yang dibangun sejak lama.

Oleh karena itu, diversifikasi energi adalah langkah logis untuk Indonesia dapat mandiri energi.

4. Inovasi Teknologi: Mendorong Kemandirian Energi

Inovasi dalam teknologi energi adalah fondasi kemandirian energi.

Perkembangan dalam penyimpanan energi, efisiensi energi, dan teknologi terbarukan dapat membantu negara untuk meningkatkan produksi energi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Contohnya adalah perkembangan baterai yang lebih efisien untuk penyimpanan energi surya dan angin.

Indonesia kaya akan nikel sebagai salah satu unsur utama dalam pembuatan baterai penyimpanan energi. Sudah saatnya Indonesia bangkit menjadi pioner dalam industri energi terbarukan.

Kesimpulan

Kemandirian energi adalah konsep yang penting dalam menjaga keamanan nasional, melindungi lingkungan, dan mengurangi risiko ekonomi yang terkait dengan fluktuasi harga energi.

Melalui diversifikasi sumber energi, inovasi teknologi, dan kebijakan yang tepat, negara-negara dan komunitas dapat mencapai kemandirian energi yang akan membantu menciptakan masa depan energi yang lebih berkelanjutan dan aman.

Upaya menuju kemandirian energi adalah langkah penting dalam menghadapi tantangan energi dan lingkungan yang semakin kompleks.

Bagikan:

Baca Juga

Leave a Comment