PERAN INOVATOR DALAM PEMBERDAYAAN DESA

gpuser

Dalam teori kurva difusi inovasi yang dikembangkan Everett Rogers pada tahun 1962 , segmen inovator merupakan kelompok yang paling awal dan paling terbuka terhadap adopsi inovasi baru.

Pengertian inovator dalam konteks ini bukan hanya mencakup individu, tetapi juga kelompok atau institusi yang memiliki keinginan dan keterampilan untuk mengadopsi, mengembangkan, dan mempromosikan inovasi baru.

Inovator novator memiliki peran yang penting dalam proses pemberdayaan masyarakat di Indonesia.

Mereka sering menjadi pionir dalam menerapkan inovasi dan memberikan inspirasi kepada kelompok lain untuk mengikuti jejak mereka.

Dalam konteks pemberdayaan masyarakat, adopsi inovasi oleh segmen inovator dapat membawa manfaat yang signifikan bagi masyarakat luas.

IBEKA adalah salah satu inovator dalam bidang energi terbarukan di pedesaan.

Sejak didirikan hingga 2023 ada 93 pembangkit listrik energi terbarukan yang dibangun oleh IBEKA yang berkolaborasi dengan banyak pihak baik NGO, perusahaan swasta, pemerintah dan kelompok masyarakat setempat.

IBEKA mendorong diadopsinya teknologi tepat guna yang menyokong kemandirian energi melalui pemanfaatan potensi lokal seperti air, matahari dan juga angin.

Salah satu contoh konkrit adalah pembangunan PLTMH di Kasepuhan Ciptagelar, wilayah Kampung Sukamulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kasepuhan Ciptagelar (foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)

Dari PLTMH ini masyarakat kasepuhan bisa mendapatkan listrik secara mandiri.

Pembangunan PLTMH pertama kali dilakukan pada tahun 1988 dan masih berjalan hingga saat ini dikarenakan teknologi yang dihadirkan melebur menjadi satu dengan kondisi sosial masyarakat.

Dengan adanya listrik mandiri warga kasepuhan mampu swasembada energi hingga mendirikan saluran komunikasi sendiri yaitu stasiun televisi CigaTV.

Saluran komunikasi masyarakat kasepuhan Ciptagelar : CigaTV

Adanya segmen inovator yang mengadopsi inovasi baru memberikan dampak positif dalam proses pemberdayaan masyarakat di Indonesia.

Tetapi, penting untuk mempertimbangkan perspektif yang beragam dalam menerapkan inovasi tersebut secara inklusif.

Dalam merencanakan dan menerapkan inovasi, perlu memastikan bahwa inovasi tersebut tidak meningkatkan kesenjangan sosial-ekonomi, menghormati dan mengakomodasi nilai-nilai dan budaya lokal, serta memberikan manfaat yang merata bagi semua anggota masyarakat.

baca juga : PEMANASAN GLOBAL DAN INKLUSIVITAS EKONOMI INDONESIA

baca juga : KURVA DIFUSI INOVASI

Dalam kesimpulannya, segmen inovator dalam teori kurva difusi inovasi memiliki peran kunci dalam proses pemberdayaan masyarakat di Indonesia.

Adopsi inovasi oleh segmen inovator telah membawa manfaat signifikan bagi berbagai sektor, seperti pertanian, pendidikan, dan perbankan.

Penerapan inovasi tersebut memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas hidup, mengatasi tantangan ekonomi dan sosial, serta mencapai kemajuan yang berkelanjutan.

Bagikan:

Baca Juga

Leave a Comment