Pemberdayaan masyarakat di pedesaan tidak bisa berjalan dengan baik tanpa melibatkan stakeholder yang tepat.
Stakeholder dalam konteks pemberdayaan masyarakat di pedesaan bisa jadi sangat beragam, mulai dari tokoh masyarakat, kepala desa, anggota organisasi masyarakat, hingga individu-individu yang tinggal di pedesaan.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemetaan stakeholder yang tepat agar dapat memastikan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat melibatkan mereka secara efektif.
Langkah pertama dalam pemetaan stakeholder adalah mengidentifikasi semua pihak yang terkait dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di pedesaan.
Stakeholder dapat terdiri dari pemerintah setempat, LSM, organisasi masyarakat, mitra lokal, pengusaha, serta masyarakat umum yang tinggal di daerah tersebut.
Untuk memperjelas siapa saja stakeholder yang terlibat, dapat dilakukan pengamatan lapangan atau wawancara dengan masyarakat setempat.
Setelah semua pihak terlibat diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi peran dan kepentingan masing-masing stakeholder tersebut dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Evaluasi peran dan kepentingan stakeholder dapat membantu mengidentifikasi sumber daya dan tantangan yang dapat muncul dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut.
Stakeholder yang memiliki kepentingan tinggi dan peran dominan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah pihak-pihak yang sangat penting untuk diperhatikan dan dilibatkan.
Selanjutnya, stakeholder-group mapping adalah langkah penting dalam pemetaan stakeholder.
baca juga : PERAN KELOMPOK LAGGARDS DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Pada tahap ini, masing-masing stakeholder dikelompokkan berdasarkan peran dan kepentingannya dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di pedesaan.
Kelompok-kelompok stakeholder kemudian diidentifikasi berdasarkan kepentingan mereka yang serupa atau saling terkait.
Hal ini akan membantu dalam membangun kemitraan yang kuat dan efektif antara stakeholder yang terlibat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemetaan stakeholder adalah perspektif gender dan anak.
Kedua perspektif ini penting untuk dipertimbangkan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di pedesaan karena mempengaruhi peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda terhadap kegiatan tersebut.
baca juga : PERAN KELOMPOK LATE MAJORITY DALAM KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Pihak yang bertanggung jawab dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di pedesaan harus memastikan bahwa stakeholder yang terlibat terdiri dari beragam perspektif.
Data statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2020, sekitar 40% penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan (Badan Pusat Statistik).
Oleh karena itu, pemetaan stakeholder yang tepat sangat penting dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di pedesaan.
baca juga : KELOMPOK EARLY MAJORITY DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDESAAN
Keterlibatan stakeholder yang tepat dapat menjadi faktor penentu keberhasilan program pemberdayaan dan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
Dalam melakukan pemetaan stakeholder, penting untuk memiliki pendekatan yang inklusif, mendengarkan beragam perspektif, dan membangun kemitraan yang kuat dan efektif.
Dengan melibatkan stakeholder yang tepat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di pedesaan, kita dapat memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan dan mencapai tujuan keberhasilan yang berkelanjutan.
Sumber:
- Badan Pusat Statistik (BPS): https://www.bps.go.id/